Minggu, 29 Agustus 2010

MALAM "LAILATUL QODAR"

Assalaamu'alaikum Wr. Wb


Alhamdulilah, semoga rekan2 masih semangat dlm menunaikan ibadah syaum
Ramadhan 1429 H., tahun ini.
Memasuki 10 (sepuluh) hari terakhir di bulan Ramadhan tahun ini, ijinkan
saya berbagi sesuatu terutama menyangkut 'Lailatul Qodar'

Hukum Seputar Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar itu jatuh pada hari ke berapa? Di dalam Al-Qur’an
tidak diterangkan pada malam ke berapa malam Lailatul Qodar itu jatuh,
tetapi di dalam hadits diterangkan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW
beri’tikaf pada 10 hari awal di bulan Ramadhan menginginkan malam
Lailatul Qodar, kemudian beliau beri’tikaf pada 10 hari pertengahannya
dan mengatakan (yang artinya): “Sesungguhnya malam Lailatul Qodar itu
jatuh pada 10 hari akhir di bulan Ramadhan”. Beliau melihatnya dan
beliau sujud di waktu shubuh di tempat yang berair bercampur tanah,
kemudian pada malam ke-21 di saat beliau i’tikaf, turunlah hujan maka
mengalirlah air hujan tersebut pada atap masjid karena masjid Nabi SAW
terbuat dari anjang-anjang. Beliau menjalankan sholat subuh bersama para
sahabatnya kemudian beliau sujud. Anas bin Malik berkata :
‘Aku melihat bekas air dan tanah dikeningnya, maka beliau sujud ditempat
yang berair bercampur tanah.” (HR. Bukhori no.669 dan 2016, Muslim
No.1167, dan 216 dari shohabat Abu Sa’id Al-Khudri).
Hadits di atas menunjukkan bahwa malam Lailatul-Qodar pada saat itu jatuh
pada malam yang ke-21. Sedangkan para sahabat Rosululloh melihat dalam
mimpi mereka bahwa malam Lailatul-Qodar jatuh pada malam ke 27.
(HR. Bukhori no.2015, Muslim no.1165 dari shohabat Abdulloh bin ‘Umar ).
Yang shohih dari perbedaan para ulama tentang jatuhnya malam Lailatul-Qodar
pada 10 hari terakhir adalah berpindah-pindah pada setiap tahunnya,
terkadang pada tahun ini jatuh pada malam yang ke 21, kemudian pada tahun
berikutnya jatuh pada malam yang ke 29, 25 atau 24.
Adapun hikmah berpindah-pindahnya malam Lailatul-Qodar supaya orang-orang
yang malas menjalankan ibadah, mereka bersemangat untuk menjalankan ibadah
pada 10 hari terakhir di bulan Romadlon. Hikmah yang lainnya juga yaitu
agar menambah amal shalih seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah.
(Syaikh Utsaimin)

Tanda-Tanda Lailatul Qodar
Lailatul-Qodar mempunyai beberapa alamat atau tanda, baik secara langsung
(yaitu pada malamnya) maupun setelah terjadi (yaitu pada pagi harinya).
Adapun alamat secara langsung (yaitu pada malamnya) di antaranya :
1.Sinar cahaya sangat kuat pada malam Lailatul-Qodar dibandingkan dengan
malam-malam yang lainnya. Tanda ini pada zaman sekarang hanya bisa dirasakan
oleh mereka yang tinggal ditempat yang jauh dari sinar listrik atau sejenisnya;
2.Bertambah kuatnya cahaya pada malam itu;
3.Thumaninah. Yaitu ketenangan dan kelapangan hati yang dirasakan oleh
orang-orang yang beriman lebih kuat dari malam-malam yang lainnya;
4.Angin dalam keadaan tenang pada malam Lailatul-Qodar, tidak berhembus
kencang (tidak ada badai) dan tidak ada guntur. Hal ini berdasarkan hadits
dari shohabat Jabir bin Abdillah sesungguhnya Rosululloh bersabda
(yang artinya): Sesungguhnya Aku melihat Lailatul-Qodar kemudian dilupakannya,
Lailatul-Qodar turun pada 10 akhir (bulan Ramadan) yaitu malam yang terang,
tidak dingin dan tidak panas serta tidak turun hujan?. (HR. Ibnu Khuzaimah
no.2190 dan Ibnu Hibban no.3688 dan dishohihkan oleh keduanya);
Kemudian hadits dari shohabat Ubadah bin Shomit sesungguhnya Rasulullah
bersabda (yang artinya) "Sesungguhnya alamat Lailatul-Qodar adalah malam
yang cerah dan terang seakan-akan nampak didalamnya bulan bersinar terang,
tetap dan tenang, tidak dingin dan tidak panas. Haram bagi bintang-bintang
melempar pada malam itu sampai waktu subuh. Sesungguhnya termasuk dari
tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tegak lurus,
tidak tersebar sinarnya seperti bulan pada malam purnama, haram bagi
syaithon keluar bersamanya (terbitnya matahari) pada hari itu?.
(HR. Ahmad 5/324, Al-Haitsamy 3/175 dia berkata : perawinya tsiqoh).
5.Terkadang Allah memperlihatkan malam Lailatul-Qodar kepada seseorang dalam
mimpinya. Sebagaimana hal ini terjadi pada diri para shahabat Rosululloh;
6.Kenikmatan beribadah dirasakan oleh seseorang pada malam Lailatul Qodar
lebih tinggi dari malam-malam yang lainnya.

Adapun alamat setelah terjadi (yaitu pada pagi harinya) di antaranya :
Matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tidak tersebar sinarnya
dan tidak menyilaukan, berbeda dengan hari-hari biasanya. Hal ini berdasarkan
hadits dari shohabat Ubay bin Kaab yang mengatakan: "Sesungguhnya Rasulullah
mengkabarkan kepada kami: "Sesungguhnya matahari terbit pada hari itu dalam
keaadaan tidak tersebar sinarnya?. (HR. Muslim no.762, 2/828);

Sumber : Disarikan dari beberapa sumber
=======================================
Malam lailatul qodar, adalah malam kemuliaan yang lebih mulia dari seribu bulan,
diperuntukkan bagi hamba2NYA yang terpilih (dirahiim), yaitu orang2 yang
beriman, istiqomah, secara tertib dan tumakninah...
Semoga kita semua yang sedang menunaikan ibadah syaum tahun ini menjadi
hamba2NYA yang termasuk yang akan terpilih untuk mendapatkan nikmatnya malam
LAILATUL QODAR, Insyaa Allah, amien yaa robbal 'aalamien.
Wallaahu a'lam bishshowab...
============================
Wassalaam,
"sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar